Sunday, March 16, 2008

Kuil Kuno di Peru dari Masa Pra-Inca

LIMA- Puing-puing situs arkeologi dari masa pra-Inca ditemukan di Peru. Para arkeolog berhasil menggali bekas jalan dan sistem irigasi yang dibuat di awal berdirinya ibukota Kerajaan Inca, Cuzco.

Dari situs tersebut juga ditemukan 11 kamar yang berisi beberapa mumi dan patung. Sebagian struktur bangunannya ditemukan lebih tua dari usia kerajaan Inca namun kemudian mengalami pengembangan dan perluasan.


"Ini berasal dari kebudayaan pra-Inca dan Inca," ujar Washington Camacho, direktur Taman Arkeologi Sacsayhuaman. Suku Inca baru masuk wilayah tersebut setelah dibangun dan kemudian mengubah bentuk kuil tersebut. Sebelumnya bentuknya sangat kasar khas bangunan pedusunan.

Kuil tersebut diperkirakan dibangun budaya Killke yang berjaya sebelum Inca antara tahun 900-1200. Kuil tersebut selain berfungsi sebagai tempat peribadatan juga untuk tujuna militer karena dibangun di tepian benteng yang melindungi kawasan tempat tinggal kasta Sacsayhuaman.

"Sebelumnya kami mengira Sacsayhuaman hanya benteng pertahanan semata, namun kami sekarang mengetahui pusat seremonial lebih kompleks," ujar Luis Lumbreras, pakar kebudayaan pra-Inca yang juga mantan direktur National Culture Institute Peru menanggapi temuan ini.

Read More...

Ke Balikpapan? Ya Kepiting Lah....

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Amalia Husnul A

MARAKNYA kuliner di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur menuntut seluruh resto, rumah dan warung makan terus meningkatkan kreativitasnya untuk menghadirkan aneka hidangan lezat, berciri khas dan tentu bercita rasa. Demikian halnya dengan Ocean's Resto Fish Connection.

Resto yang terletak di kawasan Ruko Bandar Balikpapan ini menghadirkan beberapa menu baru. Tidak tanggung-tanggung, Ocean's Resto menawarkan empat menu baru sekaligus mulai dari ikan, udang hingga kepiting.


Hidangan ikan yang menggoda selera adalah ikan kerapu merah. Ocean's Resto menawarkan ikan kerapu merah yang berkualitas ekspor dengan kesegaran yang terjamin setiap harinya. "Kami menyediakan ikan kerapu merah yang segar setiap hari dengan jumlah yang mencukupi karena kami langsung mengambil sendiri dengan menggunakan dua kapal. Ikan kerapu merah ini diambil langsung dari laut yang membentang di depan resto. Jadi, kesegarannya sangat terjamin setiap hari," kata M. Yanu, Operation Manager Ocean's Resto.

Ukuran ikan pun sangat sangat bervariasi. Mulai dari ikan dengan berat 5 ons hingga lebih dari 1kg. Warna kulit ikan yang merah sangat menggairahkan. Dibandingkan dengan daging ikan lainnya, ikan kerapu merah dagingnya lebih lembut dan harum. "Selain itu, ikan kerapu merah ini dapat dinikmati dengan berbagai jenis masakan mulai dari bakar, steam, dan goreng," katanya.

Untuk menu ikan kerapu merah ini, Ocean's Resto menawarkan pilihan masakan mulai dari asam manis, saos bangkok, saos padang hingga goreng siram terong tahu. Penggemar udang dan kepiting juga dapat menikmati menu udang tiger dan kepiting tarakan. Serupa dengan ikan kerapu merah, udang tiger ini juga berkualitan ekspor. Berbeda dengan
udang galah yang dagingnya sedikit, udang tiger dagingnya lebih banyak.

Sementara kepiting Tarakan telah dikenal dengan kualitas dagingnya yang banyak, manis dan padat. "Kami langsung mendatangkan dari Tarakan. Sengaja kami pilih kepiting betina yang ada telornya karena kebanyakan penggemar kepiting suka yang ada telornya."
Dari aneka menu yang tersaji, Jalan-jalan Kuliner memilih hidangan Kerapu Merah Saos Teriyaki dan Kepiting Tarakan Lada Hitam. Seperti namanya, ikan kerapu merah berwarna merah yang segar.

Hidangan Kerapu Merah Saos Teriyaki menampilkan kesegaran warna merah dari daging ikannya. Warna merah ini terlihat segar dan menggoda selera. Saos teriyaki berasa manis berpadu pas dengan daging ikan yang juga manis. Kesegaran ikan kerapu merah sangat terasa pada setiap gigitan.

Berbeda dengan penampilan merah yang menggoda selera, kepiting tarakan lada hitam tampil dengan warna hitam. Namun saos berwarna hitam segar ini justru menggoda lidah untuk mencicipinya. Rasa pedas dari lada hitam sangat terasa sejak gigitan pertama. Selain rasa pedas, ada pula rasa dari bumbu-bumbu tradisional yang membuat hidangan semakin terasa nikmat.

Satu lagi menu ikan yang ditawarkan yaitu bandeng tanpa duri yang kini tengah menjadi primadona dengan menjamurkan menu ini di Balikpapan.

Kesegaran bahan seafood adalah kunci dasar kelezatan sebuah masakan yang nantinya akan tersaji. Dan Ocean's menjamin kesegaran seluruh hasil laut olahannya. Karena ikan, kepiting dan udang langsung diambil sendiri dari laut. M. Yanu, Operation Manager Ocean's Fish Connection kepada Tribun menjelaskan, kesegaran memang dijamin karena ikan, kepiting dan udang langsung diambil sendiri dari laut. Tidak tanggung-tanggung Ocean's menyiapkan dua kapal untuk mengambil hasil laut yang nikmat ini. Pemandangan laut pun dapat dilihat dengan mudah dari resto yang terletak di bibir pantai ini.

Yanu mengatakan seluruh hidangan di Ocean's Resto harganya terjangkau untuk seluruh kalangan. Selain menambah menu baru, Yanu juga menambahkan saat ini Ocean's Resto juga meningkatkan kualitas pelayanan. "Pemesanan semua dengan sistem komputerisasi sehingga memudahkan pelanggan. Tentunya seiring dengan peningkatan kualitas SDM.

Menggelar acara di Ocean's juga sebuah pilihan yang tidak salah. Ocean's menyiapkan tujuh ocean sebagai suasana gathering yang dapat dipilih. Mulai dari suasana resto, gazebo, koridor pantai, park (taman), cafe, karaoke dan singing hall.

Read More...

Friday, March 7, 2008

Tips Memilih Hotel Saat Bepergian

Bagaimana Anda memilih hotel saat bepergian? Yang penting murah? Jangan pernah meremehkan tempat Anda beristirahat malam, terutama ketika sedang liburan atau dalam perjalanan bisnis. Berikut ini sejumlah tips yang perlu diperhatikan saat memilih dan menginap di hotel.


Kekuatan pilihan

Pilih hotel yang tepat merupakan separuh dari pertempuran. Banyak orang hanya butuh beberapa menit untuk mengamati kamar hotel, patokannya seringkali hanya harga yang paling murah. Meski harga merupakan pertimbangan umum, ingat bahwa semua hotel ingin kamarnya penuh dan pengelola hotel akan berjuang untuk memenuhi kamar-kamarnya setiap malam. Jadi, jangan sampai terjebak.

Untuk memperoleh hasil terbaik, pesanlah kamar terlebih dahulu melalui biro perjalanan dan cobalah fleksibel dengan jadwal. Hotel yang target pasarnya pelaku bisnis biasanya punya tarif murah di akhir pekan yang mereka pertimbangkan sebagai off season.

Hubungi biro perjalanan, biro seperti itu bisa mengerti kebutuhan dan harapan Anda. Mereka dapat memilih hotel terbaik berdasarkan pelayanan dan kenyamanan yang tersedia, serta kedekatannya dengan pusat kota, bandar udara, restoran, dan aneka tempat hiburan.

Reservasi

Meskipun pemesanan tiket online sudah merupakan sebuah pilihan, tetap disarankan untuk memesan melalui biro perjalanan. Jika Anda memilih kontak langsung ke hotel, bisa juga tetapi harus siap dengan biaya tambahan untuk biaya telepon. Banyak hotel punya nomor bebas pulsa yang bisa dihubungi. Jika tidak ada nomor seperti itu, dan Anda harus telepon ke hotel secara langsung, sebaiknya telepon sore atau malam hari karena pagi merupakan waktu tersibuk yaitu saat para tamu check out.

Begitu kamar tersedia, dokumentasikan semua informasi tentang hotel dan rencana perjalanan untuk ditinggalkan kepada seorang teman atau tetangga jika terjadi kondisi darurat.

Jika Anda pesan kamar hotel lewat biro perjalanan, buatlah salinan konfirmasi dari reservasi yang mereka berikan kepada Anda, yang menyatakan dengan jelas informasi mengenai hotel dan tanggal kedatangan serta tanggal Anda keluar. Bawalah informasi tentang konfirmasi atau print out reservasi dari e-mail ketika Anda chek in. Hotel bisa saja tidak secara sengaja memasukan informasi reservasi yang salah atau tidak benar, maka sangat bijak jika Anda membawa semua berkas tentang reservasi itu untuk berjaga-jaga.

Keterlambatan


Tidak ada yang lebih buruk dari pada mengemudi sepanjang hari dan tiba di hotel hanya untuk mengetahui reservasi Anda sudah hangus atau tidak ada kamar yang tersedia. Kunci agar tidak pernah mengalami hal seperti ini adalah mengetahui berapa lama toleransi untuk kerterlambatan. Kebanyakan jaringan hotel akan menahan reservasi normal sampai jam enam sore. Bagi yang tiba lebih malam akan diminta menjamin pemesanan dengan memberikan nomor kartu kredit. Dengan jaminan Anda akan aman, bahkan bagi mereka yang tiba setelah tengah malam, ranjang hangat tetap menanti. Hotel berhak membatalkan reservasi yang belum dijamin. Bila Anda terlambat, telepon ke hotel dan minta mereka untuk menahan reservasi Anda sampai Anda tiba.

Tidak ada kamar

Meskipun tidak mendapat kamar karena over-booking atau kesalahan dalam reservasi, tidak usah panik dan hilang semangat. Banyak hotel akan ikut membantu mengatasi masalah itu dengan memberi tawaran untuk menginap di hotel yang masih dalam satu jaringan yang letaknya berdekatan. Jika reservasi Anda yang hangus itu dijamin, pastikan bahwa kualitas kamar di hotel yang baru sama atau lebih baik, dan Anda tidak dibebankan biaya tambahan. Hotel juga harus menanggung biaya transportasi Anda ke sana. Jika hal-hal ini tidak ditanggung, mintalah untuk bicara dengan manajer atau kontak biro perjalanan guna meminta bantuan.

Customer service penuh senyum

Sebagai konsumen yang berharga, kepuasan Anda sangat penting. Staf hotel telah dilatih bekerja dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan Anda. Namun masalah dapat saja muncul, seperti tetangga kamar yang reseh (tidak kooperatif). Maka, cari tahulah hirarki layanan pelanggan di hotel untuk mendapat solusi yang cepat. Telepon ke biro perjalanan selalu merupakan langkah pertama yang baik, sehingga mereka bisa bicara dengan pihak hotel dan mengetahui jalan keluar dari setiap masalah. Meski sebatas pembelaan dan anjuran, biro perjalanan biasanya dapat meredakan banyak situsi sulit yang dapat memuaskan Anda dan pihak hotel.

Di hotel, petugas front desk terlatih untuk menangani persoalan tanpa melibatkan manajer. Maka, sampaikan masalah Anda secara jelas dan biarkan mereka mengatasinya. Dari sikat gigi yang kelupaan sampai relokasi kamar, petugas font desk akan menawarkan bantuan yang cepat dan langsung. Jika keluhan Anda di luar jangkau mereka, mintalah secara santun untuk bertemu dengan manajer. Para manajer lebih memahami pentingnya kesetiaan konsumen dan memiliki kewenangan untuk menawarkan diskon kepada tamu pada saat itu atau untuk masa datang. Jika tidak ada yang bisa dilakukan dengan manajer, kontaklah departemen customer service. Untuk itu, pastikan Anda menulis dengan benar nama orang dengan siapa Anda bicara, tanggal menginap, harga serta persoalan yang dihadapi.

Check in

Satu-satunya soal ketika chek ini seharusnya hanya saat di konter. Dengan pemesanan yang sudah dibuat, pihak hotel menginginkan Anda untuk menempati kamar secepatnya. Jika semua informasi telah konfirmasi, pastikan bahwa harga yang diberikan adalah harga yang sesungguhnya. Tanyakan waktu check in yang biasa dan tanyakan pertanyaan spesfik tentang area dan layanan yang diberikan. Mintalah kartu nama hotel untuk berjaga bila Anda tersesat.

Hal-hal yang mungkin Anda butuhkan

Hal-hal yang diperlukan sangat bergantung pada kebutuhan Anda, tanyakan apakah hotel menawarkan atau menyediakan hal-hal berikut:
Layanan laundery atau papan setrika dan seterika di ruangan
Pengering rambut
Voltage converters
Mesin pembuat kopi, kulkas atau perlengakapan dapur dalam kamar
Koran pagi
Makan pagi
Akses ke mesin faks, fotokapi atau printer, internet
Mini bar
Kotak penyimpanan dalam kamar (in-room safe)
Tv kabel, film atau video games
Fasilitas rekreasi
Akses telepon ke luar
Tempat parkir yang memadai
Fasitas antar jemput ke bandara atau ke tampat lain
Ranjang bayi atau kasur gulung

Tidur nyenyak - cara menginap yang aman

Keamanan merupakan prioritas bagi Anda dan pihak hotel. Begitu memasuki kawasan hotel, berhati-hati dan waspadalah. Jika Anda membawa mobil, parkirlah di tempat yang terang, dekat jalan masuk ke kamar Anda, kunci semua pintu serta simpan barang-barang berharga dalam bagasi dan tidak terlihat. Jika diberi pilihan, mintalah kamar dengan koridor jalan masuk di dalam. Saat di resepsionis mintalah penjaga menuliskan nomor kamar Anda sehingga tidak ada yang dapat mendengarnya dan simpan kunci kamar Anda secepatnya jika ada nomor kamar tercetak di atasnya.

Begitu berada di kamar, kunci pintu dengan kunci dan chain lock dan cari tahu penjelasan tentang pintu darurat yang biasanya ada di belakang pintu. Jangan buka pintu untuk siapa pun meskipun Anda sedang menunggu seorang teman atau room service, kecuali Anda mengenal orang tersebut dari suara maupun lewat lobang intip.

Check out


Setelah selesai menginap, chek out semestinya merupakan pengalaman yang menyenangkan sepanjang tidak ada kejutan, seperti barang tertinggal atau tagihan ekstra. Periksa kamar secara menyeluruh sebelum keluar, termasuk laci-laci, kloset, dan kamar mandi terutama di balik tirai shower dan di belakan pintu kamar mandi.

Banyak hotel menentukan jam check out bervariasi antara pukul 11.00 - 14.00. Jika Anda butuh tambahan waktu mintalah di awal atau Anda akan dikenakan biaya tambahan satu malam. Periksalah tagihan untuk memastikan semua biaya akurat, dan Anda menerima diskon yang pantas. Saat melakukan transaksi. mintalah tanda terima.

Tip

Setiap kota atau kawasan atau negara punya kultur atau kebiasaan berbeda tentang pemberian tip, demikian juga dengan besarnya tip. Di Amerika misalnya, tip untuk doorman yang menghentikan taksi mencapai 1-2 dollar, sekitar Rp 10.000 - 20.000, angka jadi lebih besar jika si doorman menghentikan taksi dalam cuaca buruk. Baiklah disebutkan saja siapa yang perlu diberi tip. Selain doorman yang perlu diberi tip adalah petugas housekeeping, room service, bellhop atau porter, valet, dan petugas tempat penitipan (concierge).

Akhirnya, selamat menikmati liburan berikutnya di hotel pilihan Anda

Read More...

Kidu, Si Ulat Enau-Bondan Winarno

Akhirnya, sesuatu yang saya idam-idamkan sejak lama telah menjadi kenyataan. Sebelumnya, saya bahkan telah mulai bosan mengatakannya. Begitu banyak orang bertanya kepada saya, makanan apa lagi yang masih ingin saya cicipi? Selama beberapa tahun terakhir, jawaban saya konsisten: ingin mencicipi ulat atau larva sagu – yaitu belatung yang muncul dari batang sagu yang membusuk.

Keinginan ini pertama kali muncul ketika melihat film dokumenter karya Alain Compost tentang suku Asmat di Papua Barat. Dalam rangkaian upacara mendirikan mbits (totem) ukiran kayu yang tinggi dan menggambarkan berbagai profil itu, orang-orang Asmat selalu mengiringinya dengan pesta makan. Selain babi bakar batu (babi utuh yang dimasak dalam tumpukan batu yang dibakar), harus juga disajikan ulat sagu ini. Warnanya putih bersih, gembil, ginuk-ginuk. Menurut Alain, rasanya enak sekali.


Beberapa tahun kemudian saya juga mengetahui bahwa makanan serupa ternyata juga dikenal di Sulawesi Utara – sekalipun sudah mulai langka. William Wongso bahkan pernah mencicipinya. “Rasanya seperti santan mentah,” kata William. Oi, saya jadi makin penasaran.

Belum lama ini, Irfan Manullang, seorang jurukamera TransTV mengatakan kepada saya bahwa orang Karo di sekitar Kabanjahe juga mengenal makanan sejenis itu. Bedanya, ulatnya bukan dari pohon sagu, melainkan dari pohon enau.

Maka, semakin bulatlah tekad untuk memburu si ulat enau ini. Dua minggu yang lalu, ketika melintas di Kabanjahe, saya singgah ke sebuah lapo, dan memesan makanan itu. Ternyata, saya salah menyebut nama makanan itu. Karena saya menyebutnya sebagai kidu-kidu, maka yang hadir adalah semangkuk sup yang berisi semacam susis dari daging dan jeroan babi.

“Mana ulatnya?” tanya saya.

Wah, pertanyaan itu ternyata membangkitkan kemarahan pemilik lapo. “Zadi, kau pun percaya orang Batak suka makan ulat? Ya, begitu? Dang hadong itu, bah! Inilah yang namanya kidu-kidu. Kau makan saza–lah itu,” gertaknya.

Untungnya, saya tidak kenal kata menyerah. Di lapo “Mariras”, Mamak Lia menjelaskan kepada saya bahwa yang saya maksud itu bernama kidu, bukan kidu-kidu. Menurutnya, sulit sekarang mencari kidu karena sudah sangat jarang orang yang menyajikan masakan yang dulunya merupakan kesukaan para raja. “Begitulah agaknya dulu raja-raja Batak itu semua orang pintar. Tidak seperti sekarang, banyak orang bodoh karena tidak mau makan kidu,” katanya. Mamak Lia memang tipikal perempuan Karo yang asertif dan bicaranya ceplas-ceplos. Salah seorang anak perempuannya kuliah di fakultas kedokteran.

Maka, kami pun langsung membuat perjanjian. Dua minggu lagi Mamak Lia akan masak kidu, dan saya akan datang bersama crew Wisata Kuliner TransTV, sekaligus untuk meliput sajian langka itu.

Tetapi, ternyata ceritanya tidak semudah itu. Seminggu kemudian Mamak Lia menelepon memberitahu bahwa ia tidak berhasil menemukan kidu. “Tak ada lagi yang menjualnya di pasar,” katanya. Akhirnya, kami bagi tugas. Kalau saya berhasil mendapatkan ulat enau, maka Mamak Lia tinggal memasaknya.

Untunglah ada jaringan khusus di Medan. Ditemukanlah seorang pemuda bernama Victor di Desa Namorambi yang bersedia “mengadakan” kidu dan menyerahkannya kepada Mamak Lia.

Demikianlah, pada hari yang ditentukan, kami datang ke “Lapo Mariras” di Kabanjahe. Mamak Lia menunjukkan kidu yang masih hidup dan belum dimasak. “Penampakannya” memang persis seperti yang saya lihat di film dokumenter Alain Compost. Tetapi, ukurannya lebih besar. Seekor kidu panjangnya sekitar empat sentimeter, dengan diameter sekitar satu sentimeter pada titik paling gemuk di bagian perut. Gendut, putih, dan sexy!

Setelah dibersihkan kidu ini digoreng agar bagian luarnya renyah, tetapi tidak sampai pecah agar cairan di dalamnya masih utuh. Kidu goreng ini kemudian dimasak sebentar dalam kuah arsik – kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih, andaliman, kincung (kecombrang) – yang sebelumnya sudah mendidih tanak.

Rasanya? Hmm, sungguh mak nyuss! Bagian luarnya renyah, bagian dalamnya “pecah” ketika digigit dengan rasa yang mirip sumsum – mulus dan “klenyer” di mulut. Mungkin karena ulatnya sudah digoreng, maka saya tidak merasakan sensasi “santan mentah” seperti yang dikatakan William. Bagian mata ulat bahkan menimbulkan sensasi yang istimewa ketika dimakan. Ada sensasi “kres” yang kemudian mengucurkan cairan kental yang gurih dan lembut. Mungkin dapat disamakan dengan sumsum sapi. Tabo nai, bah!

Tetapi, Mamak Lia tidak hanya menyuguhkan arsik kidu yang lezat dan tidak terlupakan. “Kam pesan atau tidak, kam cobalah ini. Ini khas Karo zuga. Namanya ayam tasak telu,” katanya sambil membawa tiga pinggan makanan. Orang Karo memang tidak menyebut “kau” seperti layaknya orang Batak lain, melainkan memakai istilah “kam”, singkatan dari “kamu”.

“Tasak telu” secara harafiah berarti “masak tiga” atau “tiga masakan”. Masakan pertama adalah ayam rebus. Setelah direbus dengan bumbu, air rebusannya disisihkan dan disajikan sebagai kuah atau sup. Ayam rebusnya – termasuk jeroannya – dipotong-potong untuk disajikan. Bila dikehendaki, ayam rebus ini dapat dimasak lagi sebentar dengan darah ayam. Dalam bahasa setempat, darah disebut “gota” yang sebenarnya berarti getah.

Bagian tulang-tulangnya dimasak lagi dengan sebagian kuah dan dicampur dengan cipera – bulir jagung tua yang ditumbuk halus. Dengan tambahan bumbu-bumbu, campuran ini menjadi kuah kental yang gurih. Kuah kental ini – sebagai elemen kedua dari sajian ayam tasak telu – nanti diguyurkan pada ayam rebus ketika menyantapnya.

Elemen ketiganya adalah cincang sayur. Berbagai sayur rebus – kacang panjang, batang pisang, jantung pisang, daun pepaya, daun singkong, tauge – diurap dengan parutan kelapa berbumbu.

Harus saya akui, ayam tasak telu adalah juga sajian istimewa khas Karo yang sungguh gurih rasanya. Top markotop-lah!

Saya ingin menambahkan satu lagi cerita tentang sajian sekitar Danau Toba yang makin langka, yaitu ikan pora-pora. Selain ikan mas dan mujair, ini adalah jenis ikan kecil yang dapat dijumpai di Danau Toba. Beberapa tahun sebelumnya, jenis ikan ini sempat menghilang. Tetapi, sejak beberapa bulan ini ikan pora-pora muncul lagi dalam jumlah yang cukup besar. Ikan ini dengan mudah pula dapat dipanen dengan menggunakan jala.

Pada malam hari, penumpang perahu yang menyeberang dari Ajibata di dekat Parapat ke Tomok di Pulau Samosir sering melihat ikan-ikan kecil ini berloncatan mengikuti perahu, seolah ingin berlomba. Sisiknya berkilat-kilat seperti cahaya lampu.

Dengan bumbu minimalis saja ikan pora-pora ini bila digoreng akan menjadi sajian yang sungguh nikmat. Ukuran paling baik untuk dipanen adalah yang panjangnya sekitar 8-10 sentimeter. Rasanya sangat gurih.

Saya menemukan sajian ikan pora-pora goreng ini di Hotel Sopo Toba di Ambarita, Pulau Samosir. Letak hotel yang tepat di bibir Danau Toba memungkinkannya untuk langsung membeli ikan pora-pora segar dari nelayan.

Hotel Sopo Toba juga punya sajian killer yang cukup unik, yaitu soto ayam panggang. Ayam bumbu kuning dibakar sampai matang, kemudian disuwir-suwir dan dimasukkan ke dalam kuah soto dengan santal pekat berwarna kuning. Disajikan dengan soun di dalamnya. Smokiness dari ayam panggang membuat soto itu menguarkan aroma yang sungguh harum. Kuah sotonya yang kental semula membuat saya agak ragu-ragu menyantapnya. Tetapi, dengan ayam panggang yang empuk berempah, santan kental itu jadi padan sekali. Matching!

Horas ma jala gabe!

Read More...

Singkawang, Kota yang Sulit Dilupakan

PENCETUS dan pembuatan replika naga raksasa yang juga Ketua Yayasan Mandala Puja Pontianak, Sinse Aleng, mengaku sudah mengirim replikasi naga raksasa itu ke Kota Singkawang menggunakan truk, untuk melakukan atraksi menyambut acara Cap Go Meh, 21 Februari mendatang.

Karena itu ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Walikota Pontianak (Buchari Abdulrachman) dan Walikota Singkawang (Hasan Karman) yang sama-sama mendukung atraksi naga raksasa dalam menyambut pergantian Cap Go Meh tersebut. "Kita sudah mengirim replikasi naga raksasa itu ke Singkawang, Minggu (3/2) menggunakan truk," katanya.


Replika naga raksasa mempunyai panjang 288 meter, berat bagian kepala mencapai 100 kilogram dan berdiameter lima meter. Sinse Aleng, dalam menyambut pergantian tahun baru Cina ini, termasuk Cap Go Meh, punya persiapan khusus. Hal ini terkait dengan penyelenggaraannya dilaksanakan di Singkawang. Bisa dipahami bahwa pergantian tahun baru Cina atau Imlek 2559, di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), bagi etnis Tionghoa punya nilai tinggi.

Dalam merayakan Cap Go Meh atau perayaan pasca Imlek, yang jatuh pada 21 Februari 2008, etnis Cina di sini punya cara tersendiri. Biasanya, sambil berkeliling kota, para dukun yang disebut loya atau tatung ini memamerkan ilmu kekebalan tubuh. Seperti halnya permainan debus dari Banten. Meski tubuh mereka ditusuk berbagai benda tajam, seperti kawat, pecahan kaca hingga batangan besi, namun tidak mengeluarkan darah.

Upacara dimulai dari altar klenteng. Para dukun memberikan persembahan kepada Dewa To Pe Kong. Setelah minta diberkahi keselamatan, mereka kemudian memanggil roh. Hanya dalam hitungan menit, tubuh para tatung ini dimasuki roh dan mereka pun menjadi kebal luar biasa. Saat itu pula para tatung diarak keliling kota. Diiringi genderang yang memekakan telinga, peserta pawai mengenakan kostum gemerlap pakaian kebesaran negeri Tiongkok di masa silam. Para tatung terus mempertunjukkan kekebalan mereka. Benda tajam ditusukkan menembus pipi dan leher. Pecahan kaca pun diinjak-injak dengan kaki telanjang.

Sebelumnya keramaian pun sangat terasa sepanjang pantai utara Kalbar, mulai dari batas kota Pontianak, Sungai Duri, Karimunting, Sungai Raya hingga Singkawang. Bahkan kota Pemangkat, wilayah penghasil jeruk yang berdekatan dengan Kabupaten Sambas, ikut terkena imbasnya dengan keramaian pergantian tahun baru tersebut.

Semarak pun terlihat di berbagai rumah, meski banyak warga Tionghoa mendiami pemondokan sederhana dan kumuh. Sementara itu Bandar Udara Supadio, Pontianak, terasa lebih ramai dari biasanya. Wajah-wajah gembira dari etnis Cina memenuhi hampir semua bagian sudut bandara. Mereka datang dari luar daerah, bahkan jauh dari luar negeri.

Terkait dengan keramaian di Singkawang pada perayaan Cap Go Meh, 21 Februari nanti, Sinse Aleng menjelaskan, pemindahan atraksi naga raksasa dari Pontianak ke Singkawang dimaksudkan guna mendukung dan mempromosikan Tahun Kunjungan Wisata 2008 (Visit Indonesia 2008). Namun ia mengaku bisa saja suatu saat negara raksasa itu dipindahkan lagi ke Pontianak. "Sewaktu-waktu setelah Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh naga raksasa akan dibawa lagi ke Kota Pontianak," Aleng menjelaskan.

Pembuatan naga raksasa itu, menurut dia, tak terlepas dari ritual tahun lalu yang saat melepas burung tidak mau lari dari naga terpanjang, hal itu berarti masyarakat Tionghoa harus membuat naga yang lebih besar dari naga tahun lalu. "Kita juga mendapat wahyu agar naga tidak boleh diarak ke tempat-tempat lain," ujarnya.

Pembuatan naga tersebut menelan biaya sekitar Rp1 miliar yang diperoleh dari sumbangan para dermawan dan Pemerintah Kota Pontianak. Replika naga tersebut dibuat dengan bahan dasar kain sepanjang 1.000 meter dan rotan sebanyak lima ratus batang, agar terlihat menarik kaki naga dibuat bisa bergerak-gerak, dan tidak ada unsur "magic".

Naga raksasa tidak akan mengikuti ritual buka mata, karena naga tersebut akan menjadi ikon Kota Pontianak, sehingga setiap tahun akan selalu ditampilkan dalam setiap pergelaran budaya. Sementara rencana ritual buka mata bagi naga MURI dibatalkan.

Khas Cina

Memang, jauh hari sebelumnya mereka melakukan persiapan menyambut Imlek dan Cap Go Meh. Rumah-rumah dibersihkan dan dihias. Meja saji untuk sembahyang dipersiapkan. Makanan pun mulai dimasak. Bahkan angpau juga siap dibagikan. Upacara khas Tionghoa yang hanya dilakukan sekali dalam setahun. Namun, jangan heran, jika pada malam menjelang Imlek berkali-kali terdengar letupan petasan. Petasan sudah menjadi salah satu tradisi perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Di tempat lain petasan boleh saja dilarang, tapi di Singkawang penjual petasan mudah dijumpai di berbagai sudut kota, berdampingan dengan penjual asesoris Imlek lain.

Singkawang, menurut data terakhir, punya lima kecamatan, 26 kelurahan, 43.157 Kepala Keluarga (KK), dan jumlah penduduk 191.589 orang, 51 persen di antaranya etnis Cina. Karena itu, kemeriahan di kota tersebut begitu kuatnya dengan suasana etnis Cina. Perayaan Imlek berlanjut hingga pembagian angpau. Momen yang ditunggu, terutama oleh anak-anak. Angpau tidak hanya dibagikan kepada saudara dan kerabat, tapi juga tetangga sekitar.

Singkawang terkenal sebagai kota perdagangan terbesar kedua di Kalbar setelah Pontianak. Letaknya di pantai barat sangat strategis, yakni berada di antara kabupaten Sambas dan Bengkayang. Wilayahnya cocok untuk pengembangan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, terdapat di Kecamatan Singkawang Selatan, Utara dan timur. Wilayah itu memiliki potensi yang cukup besar.

Komoditi Kota Singkawang berasal dari sektor perkebunan. Pada sektor ini, dihasilkan karet yang merupakan komoditi unggulan dengan lahan yang telah digunakan untuk pengembangan karet seluas 8.002 Ha. Seperti wilayah lainnya di Kabar, Singkawang memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata bulanan 26, 1? Celsius, suhu minimum 24,2? Celsius, suhu maksimum 28,8? Celsius. Iklim tropis di wilayah Kota Singkawang termasuk klasifikasi iklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2.819 mm/tahun atau 235 mm/bulan. Jumlah rata-rata hari hujan 157 hari/tahun atau rata-rat 13 hari hujan / bulan. Rata-rata kelembaban udara di kota Singkawang adalah 70 %.

Kota Singkawang memiliki wilayah datar dan sebagian besar merupakan dataran rendah antara 50 meter s/d 100 meter diatas permukaan laut. Kota Singkawang yang terletak pada 0? LU dan 109? BT, wilayahnya merupakan daerah hamparan dan berbukit serta sebelah Barat berada pada pesisir laut, dengan luas 504.000 atau 50.400 ha.

Sementara itu warganya menyambut pergantian tahun baru 2559 dan Cap Go Meh penuh dengan suka cita. Bagi orang yang pernah berkunjung ke Hongkong, suasana hampir serupa akan didapati di Singkawang. Pemandangan kelenteng sangat indah. Belum lagi gemerlapnya puluhan hotel dengan pernik Imlek, lampion pun menerangi dan menghias kota.

Lilin-lilin besar dan dupa memenuhi kelenteng. Dengan hio di tangan, warga kota menyembah dewa-dewa yang menguasai alam semesta. Leluhur juga tidak lupa dipuja. Pemandangan ini akan berakhir hingga Cap Go Meh, 21 Februari mendatang, dengan acara lebih meriah lagi.

Kehidupan warga di kota Singkawang tergolong damai. Dibanding sejumlah kota lainnya di Kalbar, ketika terjadi konflik antaretnis, beberapa tahun silam, wilayah ini relatif tenang. Pasalnya, sikap toleransi warga dari berbagai etnis dan agama cukup tinggi. Kelenteng memang banyak, tapi rumah ibadah lainnya, gereja dan masjid megah pun ada.

Read More...

Istana Bogor, Saksi Bisu Pelengseran Bung Karno

Setiap Juni Istana Bogor dibuka untuk umum. Selain kemegahan ruang, pengunjung boleh merenungi misteri tentang penggalan sejarah yang ditentukan dari tempat itu. Di salah satu ruang istana itulah Bung Karno menandatangani Super Semar yang berbuntut pada kejatuhannya.

Lukisan Wanita

Bangunan seluas 1,5 hektar ini tampak megah dan kokoh. Perjalanan yang dimulai dari gedung sayap kiri melewati ruang kerja, ruang makan, perpustakaan, ruang tidur sampai ruang pertemuan yang disebut ruang teratai. Disebut demikian, karena di ruang itu terdapat lukisan bunga teratai.


Ada beberapa ruangan tertentu yang tidak bisa dimasuki pengunjung. Padahal, di ruang-ruang tersebut banyak dihiasi lukisan, kebanyakan lukisan wanita yang beberapa di antaranya tidak menggunakan sehelai benang pun. “Tapi itu jangan dianggap porno, tapi sebuah karya seni,” tutur pemandu istana tentang lukisan yang rata-rata dibuat pada satu abad lampau. Seperti lukisan yang berjudul ‘Pesta Anggur’ yang berada di dekat ruang makan dibuat pada tahun 1881.



Soekarno, Presiden I RI yang lama menghuni istana tersebut, memang gemar karya seni. Selain lukisan, di dalam istana juga terdapat koleksi guci, piring porselen dan patung. Untuk koleksi guci selain buatan Singkawang, ada juga yang dari Dinasti Ming abad 14. Ada pula lampu kristal yang menghiasi ruang-ruang utama. “Lampu ini dibeli di Cekoslovakia. Beratnya ada yang mencapai 500 kg,” tambah pemandu.


Buitenzorg

Istana Bogor mulai dipakai sebagai istana kepresidenan tahun 1950. Sebelumnya bangunan yang berdiri di tanah seluas 28,8 hektar ini difungsikan sebagai tempat tinggal Gubernur Jenderal Hindia Belanda.


Adalah Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff yang menemukan lokasi ini. Sebuah catatan menyebutkan, pada 10 Agustus 1744 Imhoff melakukan inspeksi ke Cianjur, Jawa Barat, dan kemudian menemukan tempat yang dianggap strategis dan cocok untuk beristirahat yakni Bogor.


Setahun kemudian ia memerintahkan membangun sebuah tempat peristirahatan yang gaya bangunannya meniru bangunan gedung Bleinheim Palace, rumah tinggal Duke of Malborough, di wilayah Oxford, Inggris. Tentu gaya bangunan yang kemudian terwujud belumlah semegah dan sebesar sekarang ini. Imhoff kemudian menamai duplikat Bleinheim Palace itu Buitenzorg atau San Souci yang artinya bebas masalah dan kesulitan.


Tak sedikit Gubernur Jenderal yang menjabat setelah Imhoff kemudian mengadakan perubahan-perubahan bentuk bangunan. Begitu pula pada masa perang antara Indonesia lawan Belanda, banyak bagian Buitenzorg yang hancur dan kemudian diperbaiki.


12 Rusa

Selain menambahkan bangunan, ada juga gubernur jenderal yang memperhatikan keindahan di luar bangunan. Herman Willem Daendels, pembangun jalan Anyer-Panarukan, misalnya, malah mengupayakan adanya hewan-hewan liar yang akan dilepas di halaman pesanggrahan.


Gubernur jenderal yang berkuasa antara tahun 1808-1811 itu mendatangkan 12 ekor atau enam pasang rusa yang berasal dari perbatasan India dan Nepal.Rusa-rusa ini kemudian dibiarkan lepas dan berkembang biak di lingkungan halaman istana. Kini rusa-rusa tersebut jumlahnya sudah mencapai 800-an. “Rusa-rusa tersebut tidak dikandangkan. Jadi mereka bebas berkeliaran di halaman,” jelas Nanung, seorang pemandu di istana itu.


Tapi karena jumlahnya yang terus bertambah, beberapa kali pihak istana menyerahkan rusanya ke Taman Safari Indonesia. Bahkan pernah juga rusa-rusa ini diberikan kepada orang-orang yang memang mau memeliharanya. “Karena tempatnya sudah sangat sempit untuk jumlah yang besar itu,” lanjut Nanung.


Tahun 1817, Prog G Reinwardt juga membangun sebuah kebun untuk tujuan ilmu pengetahuan di samping komplek Buitenzorg. Dengan menggunakan tanah seluas 111 hektar, kini kita masih bisa menikmati proyek sains yang kemudian dikenal sebagai Kebun Raya Bogor itu.


Konferensi Internasional

Ketika pemerintahan Republik Indonesia mulai terbentuk, penggunaan Buitenzorg yang kemudian berganti julukan dengan Istana Bogor itu semakin dimaksimalkan. Dari sinilah Istana Bogor kemudian juga menjadi saksi sejarah politik Indonesia. Bangunan ini lalu sering digunakan untuk menggelar konferensi internasional. Tanggal 28-29 Desember 1954 misalnya, dilangsungkan Konferensi Lima Negara. Lima hari terakhir di bulan Juli 1988 pembahasan masalah Kamboja dalam Jakarta Informal Meeting digelar juga di sana. Setelah itu menyusul pertemuan APEC tanggal 15 November 1994.


Di sela-sela itu tentu agenda politik nasional Indonesia sering juga dibahas di dalamnya. Konon sebelum jatuh dari kekuasaannya, Soekrano, atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Karno, pernah berniat memanggil Jenderal Ahmad Yani untuk menemuinya di istana tersebut. Rencananya jenderal yang dikenal tegas menghadapi PKI inilah yang diminta Bung Karno untuk menggantikan posisinya bila situasi makin genting. Tapi nyatanya sejarah malah mencatat Soeharto sebagai pengemban tugas yang berbuntut pada peralihan kekuasaan itu


Tak banyak saksi hidup yang bisa bicara karena konon ada juga pembicaraan empat mata dilakukan di sana.Yang mana yang benar semuanya memang masih samar. Tentu hanya Istana Bogor ini saja yang tahu.


Masuk Tidak Bayar


Mengingat besarnya nilai sejarah yang dikandung Istana Bogor, maka rasa-rasanya tempat ini sangatlah bagus untuk dikunjungi sebagai bagian dari usaha pendidikan. Prosedur mengunjungi tempat itu tidaklah sulit. Pimpinan rombongan hanya tinggal mengajukan surat permohonan untuk memberitahu pengelola kapan kunjungan akan dilakukan. Surat permohonan ini harus diajukan seminggu sebelumnya dengan dilampiri daftar peserta rombongan rangkap empat yang akan diserahkan ke bagian posko penjagaan, arsip, penerima tamu dan juga pemandu.


Bila tak mau terpaku pada birokrasi tersebut, Anda bisa mencoba masuk pada saat ulang tahun kota Bogor. Biasanya pada saat itu, yang perlu Anda lakukan hanya mendaftar pada panitia pelaksana. Rombongan akan diberangkatkan bila jumlahnya sudah mencapai 50 orang. Yang perlu diingat, bila Anda hendak berkunjung ke Istana Bogor, pakaian yang dikenakan harus rapi. Untuk wanita, tidak boleh menggunakan segala jenis celana panjang dan juga kaus. Sedang para pria tidak boleh menggunakan celana berbahan jeans dan juga kaus. Kalau tidak, jangan salahkan bila para provoost akan menolak Anda masuk.


Untuk semua keperluan itu para pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk. Cukup mereka memberi imbalan pada pemandu yang tidak ditentukan besarnya ya….sesuai kebijaksanaan pengunjung tamu saja lah….


Ijin yang cukup rumit malah diperlakukan pada media masa. Ijin peliputan dan publikasi ini hanya diberikan jika media itu mendapat ijin dari pengelola pusat istana kepresidenan di Sekretariat Negara. Prosedur ini berlaku juga untuk peliputan-peliputan istana lainnya seperti Istana Cipanas, istana Yogyakarta, istana Tampaksiring dan Istana Jakarta sendiri. Dengan prosedur ini tak sedikit wartawan yang kecele karena mereka terlanjur datang tapi belum bawa ijin.

Read More...